Masa Kecil dan Lagu-Lagu Lama
“Mesin waktu lahir ketika
hati bertemu lagu yang pas.”
~Aan Mansyur
Waktu kecil
sepertinya aku lebih beruntung dibandingkan anak-anak kecil zaman sekarang
macam adikku si ami. Seingatku sampai lulus SD aku masih bisa menikmati
tayangan-tayangan untuk anak-anak seperti Tralala Trilili dan menonton begitu
banyak serial anak-anak (Ultraman, Power Rangers, Wedding Peach, Sailor Moon,
Kamen Rider, dan entah apa lagi aku lupa), bukannya malah menonton sinetron
semacam Putri Bidadari dan Putri yang Tertukar seperti anak-anak zaman sekarang
(ami adalah salah satu korban sinetron-sinetron tersebut ~,~). Waktu itu juga
masih banyak penyanyi cilik yang menyayikan lagu anak-anak. Catat ya, “lagu
anak-anak”, bukan lagu yang sejatinya ditujukan untuk konsumsi orang dewasa. Joshua,
Trio Kwek Kwek, Sherina, Maissy, dan Tasya adalah beberapa penyanyi cilik yang
sangat ngetop waktu itu. Lah, anak kecil zaman sekarang? Kita sama-sama tahu,
mereka pasti lebih hafal lagu-lagu Wali, Ungu, ST12, Cherrybelle atau Coboy
Junior dibanding lagu-lagu nasional atau lagu-lagu anak sekalipun.
Meskipun sewaktu
kecil aku banyak mendengarkan dan menyanyikan lagu-lagu anak, tapi sejak aku
belum masuk bangku sekolah, aku sudah belajar mendengarkan berbagai macam
musik. Kebetulan rumah kakekku persis terletak di depan rumahku. Ibuku punya
tiga orang adik yang waktu itu belum menikah, dan mereka semua akan pulang ke
rumah kakek saat libur kerja. Seingatku di rumah kakek ada sebuah tape recorder
dan VCD player. Lewat kedua benda itulah aku mendengarkan musik-musik yang
kemudian menjadi musik favoritku.
Adik perempuan
ibuku, si anak bungsu, menyukai lagu band-band lawas. Yang paling kuingat
adalah Bonjovi, Michael Learns to Rock, Gun N Roses, Scorpion dan Roxette. Aku yang
waktu itu masih SD ikut menyukainya meskipun sama sekali tidak tahu lirik apa
yang dinyanyikan orang-orang berambut pirang itu (sepertinya itu lebih baik,
karena lirik lagu-lagu itu tentu saja bukan untuk konsumsi anak-anak ^^). Aku masih
ingat ketika aku mencari arti kata always
di kamus Bahasa Inggris, gara-gara saking seringnya aku mendengarkan
Always-nya Bonjovi. Kemudian dengan girangnya aku berseru pada adik ibuku itu,”Aku
tahu, always artinya selalu!”
Adik laki-laki
ibuku yang paling besar sangat senang dengan lagu-lagu band lawas Indonesia macam
Koes Plus dan Panbers. Karena itulah sejak kecil aku sudah hafal lagu Diana, Pelangi,
Bunga di Tepi Jalan, dan lagu-lagu lainnya. Menurut cerita ibuku, tape recorder
yang ada di rumah kakek adalah hadiah yang didapat oleh pamanku ini ketika
menang lomba karaoke di kantornya.
Yang terakhir,
adik lak-laki ibuku yang sekarang tinggal di Jogja adalah seorang penggemar lagu-lagu
Iwan Fals dan Franky Sahilatua. Waktu itu aku juga jadi ikut senang memutar
lagu-lagu Franky di VCD player, apalagi karena ada lirik lagu di video klipnya sehingga
aku bisa ikut bernyanyi. Kata ibuku, waktu aku belum bisa memutar VCD sendiri,
aku selalu minta diputarkan kaset “paman”, karena menurutku waktu itu wajah
Franky mirip dengan wajah pamanku.
Lagu-lagu
Iwan Fals juga sangat membekas dengan masa kecilku, karena pada dasarnya ibuku
dan semua adik-adiknya menyukai Iwan Fals. Sejak kecil aku sudah hafal lagu
Kemesraan dan Lonteku. Aku masih ingat ketika usiaku sekitar enam atau tujuh
tahun, aku bertanya pada adik ibuku yang paling menyukai Iwan Fals,”Lonte itu
artinya apa sih?” Ketika aku sudah lebih dewasa, akhirnya aku tahu sendiri arti
kata lonte.
Kebiasaanku
mendengarkan lagu-lagu lama terbawa sampai dewasa. Karena tape recorder dan VCD
player di rumah kakekku rusak, aku beralih pada hobi mendengarkan radio. Bahkan
sampai SMA aku selalu belajar sambil mendengarkan radio. Acara favoritku tentu
saja acara musik yang memutar lagu-lagu kenangan. Aku suka mendengarkan banyak
lagu tapi kadang tidak begitu ingat apa judulnya dan siapa penyanyinya. Belakangan
ini setelah aku mengenal kecanggihan teknologi, aku baru tahu bahwa lagu-lagu
kenangan yang sering diputar di radio itu adalah lagu-lagu Air Supply, Bryan
Adams, Michael Jackson, Aerosmith, Chicago, U2, Glen Mederios dan lain-lain. Teman-temanku
sampai menyebutku lahir pada zaman batu karena mengenal penyanyi-penyanyi lawas
itu.
Mendengarkan
setiap lagu seperti memutar kembali kenangan yang pernah kita punya. Mendengarkan
lagu-lagu bang Iwan, Bonjovi, MLTR, GNR, Roxette, Air Supply, Koes Plus, Bimbo,
Franky, Scorpion, seperti memutar kembali kenangan masa kecilku, ketika aku
masih seorang anak perempuan kurus berambut keriting yang suka mencoret-coret
dinding. Waktu itu aku belum banyak berpikir tentang hidup, hanya sibuk
menggambari buku dan belajar naik sepeda. Ingatan tentang masa itu adalah
ingatan yang sangat menyenangkan dan menentramkan, dan mendengarkan lagu-lagu
lama seperti menyusuri lorong waktu untuk kembali ke masa-masa itu.
Semarang,
14 Oktober 2012: 11.32’
Terimakasih kepada ibu dan adik-adiknya
yang telah mengenalkan musik itu padaku
so sweet :D
ReplyDeleteterimakasih :')
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete