di pantai yang dicintai oleh cintamu-menganti


di pantai yang dicintai oleh cintamu

kau memandangi laut itu,
seolah – olah laut tak cukup luas menampung
apa yang kautanggung
dalam rasa sakit disebabkan seseorang yang pergi,
menjauhi janji.

kau tegak berdiri di hadapanku,
namun sekaligus siap dijatuhkan oleh kesedihan
ke dalam sebuah pelukan.
tapi tidak, bukan ke dalam pelukanku,
melainkan ke dalam pelukan seseorang yang pergi itu;
yang kau harapkan berbisik,
“ini hanya mimpi buruk, aku tidak pernah benar – benar hilang.”
tapi tentu tak ada hari yang mampu mengembalikan
apa yang telah benar – benar pergi.

laut perlahan menelan matahari,
waktu mengajak aku dan kau beranjak dari sini.
di pantai yang teramat dicintai oleh cintamu,
aku sempatkan meninggalkan jejak kaki
– jejak yang bukan milik ombak –
maka sekiranya nanti tanpa aku kau kembali,
ombak akan setia mengembalikannya, padamu.

Raditya Nugie
Jakarta, 2011


menganti


sajak itu mengingatkanku pada sesuatu
pada sebuah tempat, sebuah pagi, dan potongan cerita-cerita
yang tidak pernah kuketahui sebelumnya
rumputrumput masih basah ketika itu
aku berjalan sendiri dan hampir terjatuh beberapa kali
kau tahu,
ombak itu membuatku cemburu
bahwa dia setia menampung tangismu
meleburkan kesepianmu
bersama batubatu karang hitam dan kungkungan bukit setengah lingkaran

sajak itu mengingatkanku pada sesuatu
ketika kita menertawakan lukaluka
dan menghitung berapa yang telah pergi
usai menggerimiskan hari dengan puisi
sebentar jadi kosong,
lengang,
seperti mendendangkan requimrequim
tentang purnama yang karam di ujung pantai

sajak itu mengingatkanku pada sesuatu
bahwa setidaknya,
jejakku pernah tertinggal di sana
maka sekiranya nanti tanpa aku kau kembali,
ombak akan setia mengembalikannya, padamu
dan menganti pun selalu menggenapkan rindu

kampus, 20 september 2012:10.00’
pada jatiku:
 sebentar lagi hujan, bahkan daunddaun yang meranggas pun
akan menemukan pucuknya kembali

Comments

Popular Posts