Cerita Pengantin (Tidak) Baru 8: Kepada (Calon) Anakku yang Mungkin Masih Menunggu
Apa kabar, Nak? Barangkali sekarang kau masih ada di sana, merasa begitu damai meskipun bertanya-tanya dan menunggu kapankah kau akan bertemu dengan Bapak dan Ibu. Maafkan kami, Nak. Kami yakin Allah selalu punya rencana yang jauh lebih baik dan lebih indah dibanding semua yang telah orang tuamu rencanakan. Lalu apa rencana Allah itu? Kami pun hanya bisa berusaha dan menunggu. Kami tidak mau menduga-duga, mengira-ira, menebak-nebak atau berandai-andai. Semua itu hanya akan membuat hati kami semakin tidak tenang, terutama hatiku. Sebab ibumu ini seorang perempuan, Nak, yang memiliki perasaan jauh lebih rumit dan kompleks dibanding Bapakmu. Tapi aku juga berusaha untuk selalu kuat dan kokoh seperti batu karang, kalau kata Nenekmu. Jadi kalau hanya sekedar pertanyaan orang-orang tentang kapan kau akan datang, atau kenapa kau tak kunjung datang, aku tidak ingin mencemaskannya. Sebab aku ingin punya alasan paling baik ketika berdoa pada-Nya dan memohon kedatanganmu, bukan hanya karen...