Ada
Ada begitu banyak barangkali.
Ada begitu banyak kecemasan dan
ketakutan.
Ada begitu banyak ‘jika’ dan ‘apabila.’
Sudah berapa ratus hari aku
merenung? Jika riuhnya kepalaku dapat disebut sebagai sebuah perenungan. Aku ingin
berhenti, aku ingin menjadi kuat dan mengalahkan semua pemikiran buruk dan
sebuah monster bernama rasa takut dalam dadaku.
Butuh berapa ratus malam lagi
untuk menemukan jawaban? Aku masih saja berganti-ganti dari satu jawaban kepada
jawaban lain, belum menjadi suatu keyakinan. Aku masih mencari alasan yang
tepat, yang hanya bisa diperuntukkan bagi diriku sendiri. Bukan karena
mengikuti arus hidup orang lain. Bukan karena semua manusia di dunia ini
mengatakan bahwa itulah jalan yang harus kutempuh. Bahkan, bukan juga karena
kamu. Aku ingin bertanya pada diriku sendiri, lalu jika hatiku yakin, aku akan
dengan bangga menegakkan kepalaku dan mengatakan pada dunia bahwa ini adalah
keputusanku.
Comments
Post a Comment