Sebuah Persamaan
“Dia adalah laki-laki yang akan diinginkan
oleh semua perempuan waras di dunia ini.
Sedangkan kamu,
kamu adalah laki-laki yang akan diinginkan
oleh semua perempuan tidak waras semacam aku”
Ketika
melihatnya, aku akan membayangkan sebuah kehidupan sederhana yang damai dan
tenang. Tidak banyak yang kau inginkan ketika berada di dekat orang semacam
dia. Semuanya terasa cukup dan baik-baik saja.
Sedangkan
ketika melihatmu,
hanya
melihatmu dari kejauhan saja, aku tidak tahu lagi apa yang aku inginkan. Adalah
semacam mendengarkan bunyi hujan ketika sendirian, ketika segala macam kenangan
akan menyerbumu tanpa ampun. Apa yang akan kita rasakan pada saat-saat seperti
itu?
Ketika
mendengarnya bicara, aku tidak akan tahu apa yang ada jauh di dalam kepalanya.
Hampir saja aku berpikir bahwa tidak akan ada seorang pun yang benar-benar tahu
selain dirinya sendiri. Tapi kadang-kadang mendengarnya bicara saja akan
mendebarkan jantungmu dengan irama yang aneh.
Sedangkan
ketika mendengarmu bicara,
apa
saja,
jantungku
akan berlompatan bahkan sebelum kau mengucapkan kata pertama.
Ketika
berada di dekatnya, aku hanya ingin otakku menemukan sesuatu untuk dibicarakan.
Apa saja yang bisa membuatnya bicara padaku. Bukan, bukan karena otakku tidak
berfungsi sampai aku kehabisan akal, tapi karena memang tidak banyak yang bisa
dibicarakan.
Sedangkan
kamu,
sekalipun
kau tidak pernah ada di sekitarku,
aku
selalu merasa aku sedang berbicara denganmu sampai mungkin kau akan terkejut
kalau saja kau tahu begitu banyak hal yang kubicarakan padamu.
Ketika
menatapnya, tidak ada yang bisa kubaca atau kutuliskan kemudian.
Sedangkan
ketika menatapmu,
sekalipun
dari kejauhan,
tidak.
Tidak
bisa tidak, kau adalah puisi.
Begitu
saja.
Ya,
karena aku adalah orang yang seperti ini, aku menginginkanmu lebih dari
siapapun sekalipun ibuku berkata tidak seharusnya seperti itu. Dengan segala
kewarasan dan ketidakwarasanku, aku selalu meletakkanmu pada angka pertama
untuk semua urutan jika saja itu memang ada.
Ah,
ya.
Satu-satunya
persamaan antara kau dan dia adalah:
Kalian
sama-sama tidak pernah melihatku.
Jadi sebenarnya,
tidak ada gunanya menceritakan semua ini.
Comments
Post a Comment