Lelaki yang Suka Berpuisi

Saya sudah sering mengatakan saya suka menulis, meskipun itu hanya untuk saya baca sendiri.

Sejak dulu, saya mengagumi orang-orang yang pandai menulis meskipun saya tidak bisa memahami atau menerjemahkan tulisan mereka dengan benar. Sebab itu saya suka membaca, mengagumi bagaimana cara mereka menemukan dan menyusun kata-kata yang tidak pernah terpikirkan oleh otak saya yang kerdil.

Saya selalu suka pada orang yang suka menulis puisi. Entah kenapa bagi saya sangat mudah untuk mengagumi mereka. Pada tahap pemikiran yang ekstrem, saya berpikir mereka pasti orang yang baik dan menyenangkan meskipun setiap individu pasti memiliki kelemahan. Tapi setidaknya, saya percaya mereka punya perasaan yang peka dan halus (?). Bukankah karena mereka menghayati setiap perasaannya, maka mereka bisa menuliskan kata-kata yang tidak bisa terpikirkan oleh semua orang? Saya menyukai orang-orang seperti mereka, seakan-akan semua kesalahan bisa dimaafkan karena mereka suka menulis puisi. Hahahaha.

Dalam dunia nyata saya yang sempit, laki-laki pertama yang saya ketahui suka menulis puisi adalah kakak kelas saya waktu SMA. Saya sering melihatnya duduk sendirian di perpustakaan sewaktu istirahat, menekuri buku Sutardji atau Chairil Anwar. Kelasnya dua tingkat di atas saya. Saya hanya tahu namanya serta membaca beberapa puisinya di majalah dinding sekolah.  Sampai dia lulus, saya tidak pernah bicara dengannya dan dia tidak pernah tahu tentang saya. Lagipula saya hanya mengaguminya sekilas. Dan sudah.

Selanjutnya saya lebih banyak menemukan orang-orang itu di dunia “maya”, lewat buku, blog dan yang terbaru lewat twitter (salah satu alasan saya menyukai twitter adalah karena saya bisa lebih banyak melihat dan bahkan berinteraksi langsung dengan mereka J). Bagi saya, kata-kata selalu punya kekuatan magis yang bisa membuat saya senang atau terharu meskipun saya tahu kata-kata itu tidak ditujukan untuk saya.

Beberapa dari mereka adalah nama-nama berikut ini:

§ @hurufkecil (Aan Mansyur) yang banyak menulis di hurufkecil.net dan sudah menerbitkan banyak buku

§ @Bemz_Q , sang pemetik luka (saya tidak tahu pasti nama aslinya, dia bilang pada saya namanya “Asusilo Bambang Purnomo ˆ⌣ˆ )

§@radityanugie, dengan tulisannya di  http://nugieraditya.wordpress.com/

§  @akf_akf

§  @sugianto_iwan, seorang pemburu sepi

§  @benzbara_, seorang blogger dan penulis novel

Membaca tulisan-tulisan orang seperti mereka selalu menjadi semacam candu bagi saya. Saat saya merasa bosan atau sedih, membaca puisi menjadi semacam “obat” bagi saya. Setelah itu saya selalu merasa terhibur dan juga lega karena biasanya setelah membaca saya lebih bisa mengalihkan beban perasaan saya ke atsa kertas.

Saya tidak tahu apakah saya terlalu melankolis atau bagaimana, tapi saya selalu berpikir akan sangat menyenangkan jika saya bisa menemukan seseorang seperti mereka dan menjadikannya orang yang akan hidup selamanya bersama saya #eaaaa. Bukankah akan manis sekali jika saat bangun pagi saya mendapatkan beberapa larik puisi yang diletakkan di atas meja makan?

Untungnya, sampai saat ini saya lebih banyak menemukan mereka di dunia maya. Kalau saya mengenal mereka di dunia nyata, saya takut saya akan mengikuti ke manapun mereka pergi dan lama-lama saya akan menjadi cukup gila untuk bertanya pada mereka:

“Maukah kau menikahiku?”

Hahaha~

Saya rasa saya memang sudah benar-benar gila.

Semarang, 4 November 2012: 08.38