tentang perempuan

Ada seorang sahabat laki-laki yang sangat senang bertanya kepada saya tentang perasaan perempuan. Meskipun saya juga seorang perempuan, tentu saja tidak mudah untuk menjabarkan tentang perasaan, apalagi tidak semua perempuan bisa digeneralisasikan. Alhasil saya hanya menjawab sebisanya berdasarkan pengalaman saya sendiri, pengamatan terhadap pengalaman orang lain dan juga dari buku-buku yang pernah saya baca.

Dia tidak pernah puas.

Sahabat saya itu selalu ingin tahu alasan kenapa perempuan bisa bertindak seperti ini atau seperti itu –kebanyakan yang dia tanyakan adalah tindakan yang tidak logis. Apakah saya bisa menjelaskan kenapa mantan kekasihnya masih menghubunginya sementara perempuan itu sudah hampir menikah?

Tidak. Saya juga tidak mengerti.

Pada akhirnya saya berkata kepadanya bahwa begitulah perempuan, lebih sering mengutamakan perasaan –meskipun bukan berarti kami tidak punya logika sama sekali. Begitu banyak tindakan yang tidak masuk akal kalau sudah mengatasnamakan perasaan, dan saya berkata kepadanya bahwa kadang dia tidak perlu bertanya “kenapa” atau “bagaimana bisa,” tapi dia hanya perlu menerimanya.

Hal selanjutnya yang saya sadari adalah saya sering menulis cerita pendek yang isinya hampir selalu tentang perempuan, karena saya menulis untuk menceritakan tentang diri saya sendiri –dan kadang juga orang lain yang biasanya perempuan. Cerita pendek itu saya tulis sebagai suatu bentuk pengingat tentang sebuah pengalaman, sehingga di masa-masa yang akan datang saya bisa mengenangnya lagi –tentu saja dengan tambahan di sana sini.

Sekarang setelah memikirkan hal itu, saya jadi tertarik lagi untuk menulis cerita-cerita tentang perempuan dan banyak perilaku mereka yang kadang tidak bisa dimengerti, bahkan oleh diri mereka sendiri. Bisa jadi itu tentang saya, tentang sahabat saya, ibu saya atau perempuan-perempuan lain yang saya kenal.

Terimakasih pada sahabat yang telah sering bertanya kepada saya itu. Kalau suatu hari kamu membaca ini, barangkali kamu tertarik membaca cerita-cerita tentang perempuan yang saya tulis, agar kamu tahu tidak hanya satu orang perempuan yang bisa bertindak tidak masuk akal.

Kamu sendiri sudah pernah melihat saya berbuat seperti itu.

Karena kamu.


Semarang, 5 Februari 2013: 10.30’

Comments

Popular Posts