Saya Mungkin Pernah Jatuh Cinta kepada Laki-Laki yang…


...berambut hitam lurus, bermata sayu dan sering berjalan dengan kepala tertunduk. Dia akan tersenyum malu jika tanpa sengaja bertatapan denganmu. Selama kami satu sekolah, saya hampir tidak pernah bicara panjang lebar dengannya. Dia selalu memilih jalan lain jika tanpa sengaja berpapasan dengan saya di koridor sekolah. Ada dua alasan. Satu: dia memang pemalu. Dua: dia tahu saya suka padanya tapi dia tidak menyukai saya.

***

...selalu mendapatkan nilai tertinggi dalam pelajaran olahraga dan suka bermain bola, tapi tidak suka menonton sepak bola. Waktu itu dia bahkan tidak tahu siapa Lionel Messi. Entah apakah dia bercanda atau tidak. Dia senang tertawa dan sepertinya mudah jatuh cinta (seperti saya?). Pada akhirnya saya melupakan perasaan itu begitu saja dan kami hanya bersahabat baik.
***

...bermata bulan sabit. Dia orang pertama yang membuat saya berpikir tentang bulan sabit ketika melihat matanya. Saya pikir saya sudah sering bercerita tentang dia. Saya mencintainya, sampai sekarang dan seterusnya.
***

...sering duduk sendirian di perpustakaan sekolah sambil membaca buku puisi. Karangan Sutardji, misalnya. Ketika membaca dia memakai kacamata. Beberapa waktu kemudian saya membaca puisi karangannya di majalah dinding sekolah. Sampai dia lulus –dia satu tingkat di atas saya, kami tidak pernah  saling bicara dan dia tidak pernah tahu nama saya.
***

...memiliki mata paling bulan sabit yang pernah saya lihat. Sulit dipercaya saya hanya beberapa kali bertemu dengannya, tapi kami mengaku saling jatuh cinta dengan cara yang memang aneh. Pada akhirnya saya tahu dia tidak pernah mengakui itu kepada orang lain dan malah menyebutkan nama lain ketika ditanya tentang siapa yang telah membuatnya jatuh hati. Entahlah. Sepertinya dia sedang tidak sadar ketika mengenal saya.
***

...bercita-cita menjadi seorang pelaut. Dia pernah mengirim pesan singkat pagi-pagi kepada saya hanya untuk mengatakan bahwa dia baru saja memiliki mimpi yang paling indah tahun itu: menjadi taruna. Saya menyukainya bahkan sebelum pertemuan pertama.
Mengagumi diam-diam selalu menakjubkan.
***

*Tulisan ini terinspirasi dari tulisan Aan Mansyur dengan judul “Saya Mungkin Pernah Jatuh Cinta pada Gadis yang...” yang bisa kalian baca di sini.

Comments

Popular Posts