Tujuh Hari Ketujuhbelas: Sibuk Sibuk Sibuk
Penerimaan siswa baru dimulai. Hari Senin cukup sibuk. Saya
masih belum berpuasa tapi juga tidak pernah sarapan. Tempat makan favorit baru
saya adalah di warung mi aceh jalan Sagan. Saya betah duduk berlama-lama di
sana untuk makan dan mengamati jalanan serta orang-orang (mi rebus baksonya
enak dan saya sudah pamer ke Lina). Senin sore itu ada buka bersama di sekolah
setelah siswa kelas IV mengikuti pesantren kilat dari pagi hari. Saya pulang
lebih dulu ke kos bersama seorang teman sebelum kami kembali ke sekolah sore
harinya.
Hari Selasa sudah tidak terlalu banyak pendaftar dan saya
mendapat berita mengejutkan dari kepala sekolah bahwa saya diminta ikut diklat
kurikulum. Saya hanya teringat rapor yang belum selesai dikerjakan (padahal
sudah begadang juga). Pada akhirnya saya tidak bisa menghindar. Rabu itu saya
tidak menunggui tempat pendaftaran dan hanya duduk di kantor menyelesaikan
rapor sampai hampir pukul empat sore (dengan jeda makan siang di warung karena
benar-benar kelaparan). Malam harinya saya nge-print rapor di karangmalang dan
membeli bolpoin di sebuah swalayan untuk menandatangani rapor. Rapor itu saya
titipkan pada seorang teman untuk dibawa ke sekolah.
Kamis pagi diklat dimulai.
Saya janjian dengan rekan-rekan kerja di perempatan Monjali
karena saya belum tahu lokasinya (SMA N 1 Ngaglik). Ternyata cukup jauh juga.
Lokasi masih agak sepi ketika kami datang. Ada sekitar 100 peserta dan kami
dibagi menjadi tiga kelas: guru kelas 3, guru kelas 6 dan kelas guru campuran
(maksud campuran di sini adalah bermacam-macam guru –mulai dari guru kelas
selain kelas 3 dan 6 serta guru-guru mata pelajaran dari sekolah dasar swasta).
Saya masuk kelas campuran ini dan ternyata semuanya tidak seberat yang saya
kira.
Benar, saya berangkat pagi dan pulang menjelang maghrib.
Tapi mentor dan pendamping kelas saya lumayan asyik dan kooperatif. Selain itu
separuh lebih peserta di kelas saya masih muda dan sangat bersemangat. Ada
banyak lelucon dan hal-hal yang bisa dijadikan hiburan. Setiap hari saya
membawa pulang dua kardus konsumsi sampai ada bungkus-bungkus roti menumpuk di
kamar. Teman kos saya sekarang lebih sering pulang sehingga saya tidak terlalu
merasa sendirian.
Tentang kelompok saya sendiri, menarik sekali untuk
diceritakan :D
Kami berlima masih lajang dengan usia tidak terpaut jauh,
membuat kelompok kami menjadi kelompok paling ricuh di antara semuanya.
Sementara kelompok lain serius mengerjakan tugas (setiap hari ada tugas untuk
dikerjakan), kami malah bercanda tidak jelas, membully salah satu oknum atau
membuat lelucon tentang sesuatu. Ada satu oknum yang memang pantas sekali
di-bully dan oknum ini mengingatkan saya pada PCY yang menjadi semacam happy virus di EXO. Pada intinya, selama enam hari saya benar-benar terhibur dengan
kehadiran mereka berempat. Teman-teman baru ini membuat kegiatan kami selama
enam hari tidak terasa berat dan juga tidak membosankan. Pada akhirnya saya
benar-benar berterimakasih pada atasan yang sudah mengirim saya ke sana.
Ngomong-ngomong, ada sesuatu yang salah dengan motor saja.
Jumat pagi motor saya mogok di dekat lokasi diklat. Saya menitipkannya di
sebuah warung dan mengambilnya saat istirahat untuk dibawa ke bengkel. Sabtu
pagi itu, saya sudah puasa, mendadak motor saya mogok lagi. Kali ini lokasinya
lebih jauh, sebelum SD Brengosan. Untung ada seorang teman yang menemani saya
berjalan sekalipun saya mendorong motor sendirian di jalan yang sedikit
menanjak. Ternyata melelahkan sekali. Napas saya ngos-ngosan dan malam itu
sekujur tubuh saya terasa pegal.
Hari Sabtu rapor dibagikan dan saya menyempatkan diri untuk
mampir ke sekolah. Alkhamdulillah semuanya lancar...
Hari Minggu tidak ada libur, diklat tetap berjalan.
Rasa-rasanya waktu berjalan begitu cepat.
Sudah seberapa jauh kita berjauhan?
Segala sesuatu memang akan berakhir.
Akhir yang begitu cepat, pada Jumat pagi ketika saya duduk
di ruangan diklat dan menahan diri untuk tidak menangis.
Beruntung ada mereka yang membuat saya benar-benar bisa
tertawa.
image from https://kotakinformasi.files.wordpress.com/2011/12/sibuk.png?w=280&h=280 |
YK, 28 Juni 2015
*minggu depan anak-anak talok akan membuat rusuh di jogja :D
Comments
Post a Comment