Kopi Pagi Ini
kopi
hitam ini tidak terlalu manis, pekat seperti kenang yang lekat di keningku.
satu gelas tandas menyisakan ampas yang mengendap di dasarnya. serupa itukah
kau menepikanku di dasar ingatanmu?
tidak
ada yang membuat hatiku kebas, pun rindu ini yang menderas bersama hujan
pertengahan desember. cintaku sepucuk surat tanpa nama yang sibuk menuliskan
tentang dirinya sendiri tanpa pernah ada yang membaca.
apakah
yang perlu dicemaskan selain pena yang kehabisan tinta? toh keping demi keping
kejadian yang menunggu dipungut telah masuk ke saku bajuku.
kopi
hitam pagi ini meruap hangatnya bersama selaksa rindu yang lagilagi berujung di
tanda titik sajakku. perlu bahasa macam apalagi sampai kau mengerti?
semarang,
20 november 2013: 06.54’
:buat rei, yang setidaknya masih setia
memenuhi pikiranku
sebuah arah~ |
Comments
Post a Comment